Gara-gara Delivery, Pedagang Nasi Goreng Keliling Merana, Curhatnya Viral
Pedagang makanan keliling seperti nasi goreng, satai hingga bakso mengalami penurunan pendapatan sejak muncul aplikasi layanan pesan antar atau delivery makanan.
Sebuah utas di Twitter yang membahas nasib para pedagang keliling ini menjadi viral di media sosial. Warganet pun berdebat terkait hal itu.
Unggahan ini dibuat oleh akun Twitter @rrrrrruto pada Jumat (7/8/2020). Ia memperlihatkan curhatan para pedagang makanan keliling yang merupakan postingan dari akun Instagram @novintt.
"Semenjak 5 tahun belakangan kalian ngerasa udah jarang pesen nasgor, sate, bakso gerobakan asongan yang biasa lewat kompleks atau gang di rumah-rumah gak?" tulis @novintt.
Sejak adanya layanan seperti GrabFood dan GoFood omset para pedagang keliling ini jatuh hingga 70 persen, kata @novintt.
Ia pun mencontohkan seorang pedagang ketoprak yang hanya mendapat Rp 8 ribu saja. Padahal abang penjual ketoprak itu memiliki tanggungan istri dan anak-anak.
"Tukang nasgor kemarin yang saya temuin, dia lagi makan timun udah berair sama nasi putihnya yang udah mulai keras punya dia sendiri," tutur @novintt.
"Padahal nasi barunya masih ada, tapi disimpen berharap ada yang beli tapi tahunya dia cuma dapat Rp 6 ribu. Itu juga dari temannya tukang sate yang beli setengah porsi," imbuhnya.
Selain itu ada juga cerita bapak penjual bakso pikulan yang bernama Wagimin. Saat ditemui, dagangannya masih belum laku sama sekali.
"Udah seminggu ini Pak Wagimin mikul dagangan bakso 60 kg pulang-pulang jadi 60,001 kg," kata @novintt.
Kenapa bertambah? Menurut @novintt, dagangan Pak Wagimin yang tidak laku justru beratnya naik karena ditambah keringat dan air mata yang menetes.
Akun @novint berkata, "Kalau kita mikirin gimana usaha kita tentang untung ruginya, gaji karyawan, cicilan dll. Kalau mereka sudah tentang hidup sama matinya aja."
Sementara itu @rrrrrruto merasa patah hati setelah membaca kisah para pedagang makanan keliling ini.
"Setelah baca ini, apa yang anda rasakan (emotikon patah hati)" tulis @rrrrrruto.
Netizen yang lain memiliki perasaan yang sama seperti @rrrrrruto.
"Turut prihatin, untung aku tinggal di desa jadi belinya langsung ke penjual gak pakai grab atau segala macam," tulis @Irwantr_.
Namun rata-rata warganet merasa hal ini lumrah dan memang usaha pasti ada pasang surutnya. Mereka pun berharap para pedagang makanan keliling untuk dapat mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.
"Jangan dilihat dari satu sisi aja. Lewat grabfood gofood mitra usaha kecil jadi nambah berkali-kali lipat, orang yang tadinya gak punya modal buat beli gerobak akhirnya bisa jualan lewat aplikasi cuman modal dagang di rumah doang. Yang ekonominya terangkat gak bisa dibilang sedikit," kata @vixmnnt.
"Mungkin abangnya bisa daftar Gofood ato Grab aja? gak bisa dipungkiri jaman cepat banget berubah becak di ibukota sudah gak ada terus kemana mereka? ojek pangkalan? rejeki insyaallah sudah ada yang ngatur jangan lupa berusaha dan berdoa serta bertawakal," saran dari @asnamaulian.
Postingan tersebut viral dan memperoleh lebih dari 60.000 like dan 25.000 retweet pada Sabtu (8/8/2020) siang.